Tuesday 4 March 2014

Obrolan Sesama Skolioser Part 1

Disclaimer: Nama klinik, treatment, rumah sakit, dan dokter dalam postingan ini tidak dimaksudkan untuk iklan. Seluruhnya murni untuk berbagi kepada sesama skolioser.

Ini adalah obrolan saya dengan Hafshah Sumayyah, seorang skolioser berumur 24 tahun yang sekarang domisili di pinggiran Tokyo, Jepang. Saya kenal Hafshah dari suami, kebetulan dia adik kelasnya suami di SMA dan suami Hafshah adalah kakak tingkat suami saya di ITB. What a small world :)

Karena sesama skolioser saya suka ngobrol sama Hafshah terkait dunia per-skoliosis-an. Setelah kenalan dan saling bertanya pertanyaan tipikal skolioser “Berapa derajat?” kami pun ngobrol banyak hal dan Hafshah setuju untuk cerita perjalannya yang inspiratif di blog saya. Uhuy! Saya seneng banget akhirnya bisa ngisi blog yang telah saya biarkan kosong selama tujuh bulan ini. Sekalian bebersih sarang laba-laba yang udah mulai muncul (#lebay), silahkan nikmati obrolan saya dengan Hafshah berikut ini ya.

Frida:        Assalamu'alaikum. Apa kabar Hafshah?

Hafshah:    Wa'alaikumussalam, Alhamdulillah baik..

Frida:        Hafshah, ceritain dong awalnya kamu tau kalau kamu
                  skoliosis.

Hafshah:     Aku lupa sejak kapan, tapi rasa nyeri-nyeri di badan bermula saat SMA. Tepatnya di punggung kiri, lutut kanan, dan pergelangan kaki kanan. Saat itu aku pikir karena aku malas olahraga. Dari kecil emang paling malas kalau disuruh olahraga. Tapi kemalasan ini ternyata membantu skoliosisku ga terlalu progresif. Kenapa? Nanti aku cerita.. :)

Oya, Aku masih inget momen pertama kali aku sadar kalau ada yang ga beres dengan tubuhku. Waktu itu aku baru aja lulus SMA (2007), ayahku jalan di belakangku. Beliau bilang.. Hafshah kok badan kamu miring sih. Nah, mulai saat itu aku makin ngerasa kalau tubuhku miring.

Nah, aku mulai ngecek diri sendiri di cermin, orang tua juga liat, eh iya kaya miring sebelah. Jadi pundak kiriku lebih tinggi dibanding yang kanan. Pinggul kanan tampak lebih menonjol dibanding yang kiri. Mulai saat itu, aku berpikir… Am I scolioser?

Untuk memastikan kebenarannya, aku mulai searching dr. ortopedi yang ahli di bidang tulang belakang. Dapatlah seorang dokter ortopedi tulang belakang yang cukup terkenal. Aku ditemani adik lelakiku yang luar biasa datang ke tempat praktek dokter tersebut. Di RS Fatmawati Jakarta Selatan.

Mulailah aku diperiksa oleh beliau . Aku disarankan untuk rontgen tulang belakang dan langsung dianalisis oleh beliau pada hari yang sama.

Yah, akhirnya diagnosis itu tegak juga: Mild Scoliosis. Saat itu aku ga tau pasti berapa derajat, karena aku ga tau kalau derajat itu penting dalam dunia per-skoliosis-an. Yah, kalau kita searching tentang skoliosis, mild scoliosis itu ga ada obatnya. Hanya observasi saja. Aku juga disarankan untuk berenang dan memakai sepatu yang tinggi sebelah, karena menurut beliau tulang kakiku panjang sesisi.

Nah, dari bacaan yang aku tau saat itu, skoliosis akan berhenti progresivitasnya setelah pertumbuhan kita selesai. Alhamdulillah… kupikir saat itu.

Ternyata itu penelitian lama. Kurva skoliosis pada dewasa juga masih bisa bertambah karena faktor pola hidup dan kebiasaan kita.

Aku sempat x-ray kedua, sekitar setahun setelahnya (2008) di RS kampus. Dokter radiologi menyatakan kalau skoliosisku 15 derajat di lumbal, dan ada rotasi torakal ke kanan. Ternyata benar, pemeriksaan tahun 2013 kurva skoliosisku 19 derajat di posisi berdiri dan 24 derajat posisi duduk.

Frida:         Sama, saya juga masih ingat momen pertama ketika tahu skoliosis. Waktu itu saya SMP (2004) dan kena demam berdarah jadi mesti dirawat di rumah sakit. Pas dirawat itu dokternya nyuruh saya rontgen dan ketahuanlah kalau saya skoliosis. Tapi dokternya pun gak ngasih tahu berapa derajat (belau bukan dokter ortopedi), beliau cuma bilang belum parah.

Tapi dari pemeriksaan dua tahun berikutnya (2006) saya tahu kalau saya Moderate Scoliosis, cuma gak tahu persis berapa derajat.

Nah, Hafshah setelah kamu tahu skoliosis, apa yang kamu lakukan?

Hafshah:     Setelah itu, aku mulai cari-cari pengobatan yang tepat, yang bisa sesuai sama jadwal kuliah juga. Mulailah treatment shopping. Dari rehabilitasi medic, chiropractic, sampai pijat-pijat cina aku coba. Tapi ga ada yang tuntas, entah karena kesibukan kuliah ataupun kemalasan aku terapi. Karena aku pikir saat itu derajat skoliosis ga bisa dikurangi, cuma bisa dicegah agar ga tambah parah.

Jadilah seperti pasrah dengan kondisiku. Ditambah aku yakin kalau derajatnya ga akan bertambah karena pertumbuhanku sudah berhenti. Beberapa kali aku sempat rutin berenang minimal sebulan sekali. Nah, lumayan tuh kalau abis berenang badan terasa enteng dan nyerinya berkurang…

Frida:         Terus, sekarang kamu lagi ngejalanin terapi dengan metode Clear treatment. Apa sih itu?

Hafshah:     Clear Treatment itu, metode terapi skoliosis yang berasal dari Clear Scoliosis Institute di Amerika. Dasar ilmunya dari chiropractic.  Metode ini tanpa brace dan surgery. Walaupun untuk moderate (26-40 derajat) dan severe (>40 derajat) scoliosis.

Menurut penjelasan dr HK, yang merawat aku, pake brace ataupun operasi tidak banyak berpengaruh pada skoliosis. Untuk brace hanya memperlambat progresivitas dari kemiringan tulang belakang kita. Kalau untuk operasi, jika tanpa ada treatment untuk memperbaiki pusat keseimbangan di otak kita, ada risiko untuk miring kembali setelah beberapa tahun. Wallahu a`lam sih aku juga belum baca-baca sumber lainnya.

Jadi prinsip clear treatment ini memicu sistem neuromuskuloskeletal kita untuk menyadari posisi tubuh yang sesungguhnya. Karena orang yang skoliosis, di otaknya itu ga sadar kalo sebenernya badannya miring, kita ga bisa mengontrolnya. Nah, dengan terapi ini saraf-saraf kita dibantu untuk aktif kembali. Otak kita juga di latih supaya sadar dengan posisi tubuh kita. Begitu sederhananya…

Menarik yah, banyak ilmu yang aku dapet dari dr. HK dan clear institute. :)

Nah, kalau mau tau lebih lanjut.. bisa baca-baca di situs ini

Frida:         Menarik banget. Lebih menarik dari pada baca di situs Clear Treatment-nya hehe. Ohya, awal mulanya kamu tau dengan terapi ini dari mana?

Hafshah:     Sampailah aku disini di negri sakura. Bersyukur sekali, Allah mengirimku kesini untuk temani suami kerja. Tadinya aku sudah berserah diri sama Allah aja kalau aku harus menahan nyeri-nyeri selama tinggal di Jepang. Karena di sini aku ga bisa berenang. Ga ada tempat renang khusus muslimah.

Tapi aku berdoa, mohon petunjuk jalan yang terbaik. Mulailah aku surfing di internet, cari-cari terapi skoliosis di sekitar Tokyo, Jepang. Alhamdulillah ternyata ada. Ada yoga dan chiropractic metode CLEAR (ini yang aku jalani sekarang). Waktu itu aku ga pilih yoga, karena tempatnya campur laki-laki perempuan dan ga tahu boleh pake kerudung dan jilbab apa engga.

Hafshah, ketika menjalani terapi di Jepang
Aku mulai baca-baca situs bonesandbeyond (nama klinik clear treatment), yang bikin tertarik dan tambah yakin adalah… no brace no operation, tapi mereka menampilkan kalau bisa mereduksi derajat skoliosis. Akhirnya diskusi sama suami dan memohon petunjuk sama Allah. Yah, kita coba hubungi klinik bones and beyond. Niatnya cuma pengen tanya-tanya dulu aja. Ternyata dokter nya interaktif dan care sekali. Beliau langsung menghubungi kita kembali, menjelaskan tentang terapinya dan berhasil membujuk kami untuk janjian initial examination.

Obrolan kami semakin menarik kan? Tunggu ya lanjutannya minggu depan. :)

Insyaallah obrolan selanjutnya akan membahas apa saja sih yang udah Hafshah jalanin dari awal terapi sampai sekarang. Dan dia akan membuka rahasia berapa derajat skoliosisnya sekarang. Penasaran kan?

23 comments:

  1. jaman saya kecil sempat berpikir kenapa ada orang dengan tubuh begitu, pikir saya barangkali itu tidak beda dg cacat tubuh. ternyata sekarang baru tahu itu apa dan kenapa bisa begitu, heuheu..

    makasih sharenya, mak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih ada lanjutannya mak, stay tune ya. :)

      Delete
  2. ditunggu kelanjutannya mak.. jadi pengen tau lebih banyak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga gak sabar pengen tau lanjutannya, Hafshah belum selesai nulis jawaban pertanyaan-pertanyaan saya :)

      Delete
  3. Jadi nambah ilmu nih..penasaran lanjutannya...mba..Kalo hanya bagian kaki yang tidak sama dg kaki lainnya misalnya saat telunkup telapak kaki kiri at bisa lurus. Termasuk scoliosis kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Scoliosis itu disorientasi tulang belakang mba, jadi untuk tahu butuh di x-ray badannya. Kalau kaki enggak, cuma kalau kakinya panjang sebelah bisa aja berpengaruh ke tulang belakang. Coba diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

      Delete
  4. aku baru tau penyakit ini, Mak. semoga cepet sembuh ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini bukan penyakit Ila, lebih tepatnya disebut disorientasi tulang belakang, atau kelainan tulang belakang. :)

      Delete
  5. hal itu biasa terjadi karena gaya hidup yang salah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari penelitian terbaru tentang skoliosis tidak menunjukkan seperti itu. Lebih lengkapnya akan dijelaskan pada postingan berikutnya.

      Delete
    2. Gaya hidup yg salah hanya memicu perburukan kurva. Tapi ada akar masalah sebenarnya yg masih diteliti terus oleh org2 yg ahli di bidang ini. Karena banyak juga kan yg gaya hidupnya salah, tp ia tidak skoliosis.

      Delete
  6. Wah jadi banyak tahu tentang skoliosis. TFS, Mak :)

    ReplyDelete
  7. Nambah info nih mak, sebelumnya aku kurang tau ttg skoliosis.. Semoga mak Frida dan mbak Hafshah selalu kuat :))

    ReplyDelete
  8. wahhh ditunggu obrolannya tuh..

    ReplyDelete
  9. Part 3 on progress.. stay tune yah :)

    ReplyDelete
  10. Mbak hafshah, saya mau tanya tempat treatment nya dimana? Makasih

    ReplyDelete
  11. Saya baca di internet, cabangnya juga ada di Singapure. Kira-kira disana biaya treatmentnya berapa? Ini email saya azzahra.talithasafa@gmail.com
    makasih

    ReplyDelete
  12. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete