Wednesday 12 March 2014

Obrolan Sesama Skolioser Part 2

Disclaimer: Nama klinik, treatment, rumah sakit, dan dokter dalam postingan ini tidak dimaksudkan untuk iklan. Seluruhnya murni untuk berbagi kepada sesama skolioser.

Obrolan perihal terapi Hafshah pun berlanjut…
Kali ini kita ngobrolin tentang perjalanan terapinya dan Hafshah sedikit cerita tentang beberapa penyebab skoliosis.

Frida:         Hafshah, ceritain dong proses terapi kamu dari awal sampai sekarang.

Hafshah:    Hmm mulai dari mana yah…

1.  Pemeriksaan awal
Pertama kali, aku langsung di X-Ray. X-ray 10 posisi lho. Mulai dari berdiri, duduk, berdiri miring. Apa lagi yah lupa, pokoknya banyak deh. Kok banyak banget yah? Iya, jadi dr HK bilang, ini supaya bisa melihat tulang belakang kita secara 3 dimensi. Bukan hanya lihat kurva skoliosisnya saja, tapi juga rotasi dan pergeseran antara ruas tulang belakangnya.

Nah, selanjutnya pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan fisik ada banyak hal yang aku lakukan:

·          Aku difoto di depan dinding yang ada kotak-kotak, kaya skala pengukuran gitu. Mungkin untuk lihat tampak luar seberapa besar kemiringan tubuh kali yah.
·          Direkam saat berjalan maju dan mundur
·          Membungkuk ke depan dengan tangan menyilang memegang lutut. Dr HK mengukur perbedaan ketinggian antara bahu kiri dan kanan, punggung kiri dan kanan pakai alat semacam skoliometer mungkin yah. Dari situ ketahuan kalau bahu kiriku lebih tinggi dari bahu kanan.
·          Memeriksa semua persendian secara umum dari atas sampai bawah.
·          Mengukur panjang kaki kanan dan kiri. Alhamdulillah ternyata kakiku sama panjang dan ga bermasalah.
·          Pemeriksaan terakhir yang paling menarik menurutku. Aku diberi dua timbangan dan disuruh berdiri di kedua timbangan tersebut. Jadi kaki kanan 1 timbangan, kaki kiri juga 1 timbangan. Setelah diperiksa ternyata aku berdiri dengan beban yang berat sebelah. Saat itu total berat badanku sekitar 50 kg. Kaki kananku menopang 32 kg dan kaki kiri hanya 18 kg. Kalau ga salah segitu yah.. wah, ternyata selama ini tubuhku cenderung menopang beban ke sebelah kiri.

Jadi menurut penjelasan dr HK, dari riset-riset terbaru sudah mulai di temukan penyebab skoliosis (yang dulu nya idiofatik). Kebanyakan skoliosis bermasalah dari sistem neurologis. Ada beberapa hipotesis (dugaan) sih… pertama, ketidakseimbangan hormon pertumbuhan yang dikeluarkan otak ke persarafan tubuh sisi kiri dan kanan. Jadi lebih dominan ke satu sisi. Atau yang kedua, otak kita ini ngasih perintah ke tubuhnya ga seimbang. Jadi persarafan tulang belakang lebih aktif di satu sisi dibandingkan sisi lainnya. Sederhananya seperti itu.

Mulailah aku janjian untuk menjalankan terapi. Karena jaraknya lumayan lama, dr HK ngasih saran-saran untuk aktivitas harianku supaya skoliosis nya ga bertambah parah. Intinya ga boleh lompat-lompat dan lari-larian.

Nah, ini yang menarik. Skoliosisku kan masih ringan, trus kata dr HK mungkin selama ini aku jarang lompat-lompat dan lari-larian… hehe emang bener aku paling males olahraga. Sementara anak-anak kecil di sini banyak yang sudah parah skoliosisnya. Mungkin karena mereka ga tahu kalau lompat-lompat itu berbahaya untuk penderita skoliosis. Wallahu a`lam

2.  Treatment Journey

Terapiku berlangsung selama 10 hari berturut-turut. Dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam. Ada dua sesi, satu sesi nya 3 jam. Sisanya istirahat makan dan shalat.
Mungkin aku cerita garis besar terapinya aja yah..

Sesi 1

Kalau baca di websitenya di sini ada 3 inti dari terapi skoliosis dengan metode CLEAR.

Tapi sebelumnya, pemanasan dulu. Aku duduk di kursi yang bisa berputar.  Senam memutar pinggul searah jarum jam 50x dan sebaliknya. Lalu, lateral bending ke arah kiri sebanyak 50x. Ini melawan kurva ku yang ke kanan.

Setelah senam, aku berdiri di depan dinding. Ada alat yang tergantung disana  fungsinya untuk menarik leher. Yang pertama manual, ditarik 50 kali. Yang kedua dengan mesin dan ada bebannya juga, tapi aku lupa berapa kilo. Sambil berdiri di atas bola angin dengan mesin getar.

Selanjutnya, mulai berbaring di alat traksi dengan getaran. Untuk melembutkan jaringan dan otot-otot yang mempengaruhi skoliosis.

Lanjut lagi.. ini adalah terapi yang paling sulit di awal masa terapi. Terapi ini juga yang kujalankan di rumah (home treatment) setelah selesai 10 hari intensif di klinik.

Aku berdiri di atas bola angin dengan mesin getar di bawahnya. Lalu, memakai ikat pinggang raksasa :) dengan sisi panjang di sebelah kanan dan beban (lihat foto). Aku diberi beban 4 kg, wah berat juga lho… jadi hari-hari pertama aku pakai 2 kg dulu, baru ditambah sedikit demi sedikit. Aku juga pakai beban di kepala. Nah, ini harus bertahan selama 20 menit. Trus ga boleh lihat ke bawah, pandangannya harus lurus ke depan. Sering ngantuk-ngantuk nih pas bagian ini :) Dalam sehari aku harus melakukan ini lima kali. Awalnya pinggang dan kaki sakit-sakit semua… tapi lama kelamaan malah enak dan ketagihan. Tapi jangan banyak-banyaak… :)



Nah, mulai sesi yang privat. Treatment dari dr HK, namanya adjustment (penyetelan). Beliau menyetel tulang belakang kita agar kembali ke posisi semula, alias lurus. Di sini juga sesi sharing-sharing dari dr HK tentang metode terapi beliau dan kondisiku. Banyak ilmu yang kudapat di sini.

Terapi terakhir, duduk di kursi traksi selama 30 menit. Nah, di sesi ini ada fasilitas TV+DVD. Biar ga bosen kayanya.

Berlangsunglah terapi tersebut selama 2 sesi. Biasanya aku selesai jam 6 atau 6.30 malam. Tapi biasa pulang jam 7 karena shalat maghrib dulu.  

Frida:         Menjalani terapi intensif dari pagi sampai malem, pasti capek kan. Di saat-saat kelelahan seperti itu apa yang membuatmu tetap semangat?

Hafshah:    Rasanya memang lelah banget. Apalagi di hari-hari pertama. Badan rasanya kaku-kaku, karena jarang olahraga. Tapi, Alhamdulillah selalu ada orang-orang di sekitarku yang memberi semangat terutama suami dan orang tua. Mengingat biaya yang dikeluarkan juga ga sedikit. Ini yang buat aku berpikir harus sungguh-sungguh untuk menjalani terapi. Ditambah, ada harapan ketika punya anak nanti kondisiku sudah membaik, sehingga bisa mendidik dan mengurusnya dengan optimal. Yang terakhir, kalau  terapi ini membawa perubahan (aaamiiin..). aku berharap ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi sesama skolioser di Indonesia.

Frida:         Insyaallah, saya juga berharap kisahmu jadi inspirasi yang lain. Ohya ada perasaan skeptis gak dengan terapi ini?



Hafshah:    Awalnya ada, karena terapi ini belum pernah aku dengar sebelumnya. Namun, aku melihat banyak pasien di Jepang yang terapi kesana dan sudah menunjukkan perbaikan. Nah, karena kesembuhan juga kehendak Allah, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. Jadi aku berusaha selalu meminta izin pada Allah agar Ia memberikan kesembuhan melalui perantara terapi ini.

Mau liat foto x-ray setelah 10 hari terapi intensif yang melelahkan itu? Ini dia. No pain no gain, berkurang 18,5 derajat dalam 10 hari!
Berkurang 18,5 derajat dalam 10 hari
Sampai postingan ini dibuat Hafshah masih menjalankan terapi di rumah sebanyak dua kali sehari dengan durasi masing-masing 20 menit. Dia akan cek-up lagi bulan April nanti. Kita doakan semoga pada pemeriksaan itu sudah benar-benar lurus ya. :)

Ohya, mohon maaf postingan ini agak terlambat. Biasalah kita berdua pada sibuk (uhuk), dan Hafshsah juga mesti minta izin dulu ke dr HK untuk berbagi proses terapinya ke publik/ pihak ketiga. Alhamdulillah dr HK mengizinkan kami berbagi untuk skolioser di Indonesia. Beliau juga menambahkan keterangan "But the treatment that I use is not just CLEAR...  I also use applied biomechanics, neurology, and other techniques that I've learned from other doctors in the world.

Selain itu beliau juga cerita kalau beliau baru saja selesai menangani pasien skolioser dari Indonesia di Singapura. Video testimoninya bisa dilihat di sini:



Testimoni Tiara, skolioser dari Indonesia

16 comments:

  1. saya inget tahun 2006/7an vd sempet nginep di kosan teh ira dan tidur tengkurep. terus saya ingetin soal larangan tidur tengkurep dari rasul. vd bilang, vd tidur tengkurep karena vd sakit, kata dokter begitu. sekarang jadi ngerti sakitnya apa. cepat sembuh, frida dan hafsah :) btw, ketidakseimbangan hormon pertumbuhan yang dikeluarkan otak ke persarafan tubuh kiri dan kanan itu sendiri, pencetusnya apa? *silma

    ReplyDelete
  2. Itu pas zamannya masih nurut sama dokter, pakai brace, tidur telungkup. Tapi cuman sebentar - untungnya - soalnya I love my guling very much.

    Kalau kata Hafshah, tidur terlentang aja. Sejak dikasih tau Hafshah gitu jadi meninggalkan guling. He he

    Masalah hormon biar Hafshah aja yang jawab. ;)

    ReplyDelete
  3. Mbak...kalau berkenan..sy mau donk sharingnya ttg biaya..dll. Skrg sy lg stress mikirin ank sy yg terkena scoliosis dgn kurva atas 43 derajat. Email sy di fenny.tjie@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Fenny, sabar mbak. Anak-anak kesempatan untuk sembuhnya masih besar sekali walau tanpa operasi. :)

      Saya sudah e-mail tentang biaya, baik terapi di Jepang, Indonesia maupun di Singapura.

      Delete
    2. mohon jika berkenan untuk diinfokan lokasi dan biayanya yang di Indonesia mba.. terima kasih

      Delete
  4. Bisa kasih tau dgn jelas klinik nya. Saya lg sgt membutuhkan nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tolong tinggalin alamat e-mail mbak. Atau e-mail saya ke frida.nurulia@gmail.com

      Delete
    2. Assalamualaikum mba frida mohon info klinik di jakarta apa sdh ada sy sangaat membutuhkan u kesembuhan anak saya usia 13 thn tolong info k email saya ya mba frida makasih

      Delete
    3. Email saya di rani.puspa1417@gmail.com

      Delete
  5. Hallo bu. Untuk yg 18thn masih bisa ga yah sembuh normal? Oiya aku jg mau dong bu kirimin email info ttg lokasi klinik di indonesia sm biaya dll nya. Email aku : bellaputri@icloud.com

    ReplyDelete
  6. Hallo mba, apakah metode clear ini ada di jakarta? Mihon dikirimkan juga detail lokasi dan biaya nya ke email saya mdirmiati@gmail.com. Terima kasih.

    ReplyDelete
  7. Hallo mba, thankyou bgt infonya.Kalo tidak keberatan bisa minta detail infonya ttg lokasinya, khususnya di Indonesia, dan biayanya. Email saya: valeska.harsen@gmail.com thankyou

    ReplyDelete
  8. Mba bisa info lokasinya di jkt? Sy ada yg saran berobat ke penang. Mohon diemail ke yannabuntaran@gmail.com

    ReplyDelete
  9. Mba frida mohon infonya. anaku usia 14thn wanita terdiagnosa skliosis 50 derajat kurva c. Terima kasih. agus.mya@gmail.com

    ReplyDelete
  10. Mbak Frida, Mbak Hafshah, terima kasih atas sharingnya yang menguatkan dan optimistik. Saya lebih semangat utk tetap produktif di tengah rasa nyeri. Apa saya bisa dikirimkan juga informasi tentang lokasi dan biaya terkait ke simadaskar@gmail.com? Terima kasih banyak Mbak.

    ReplyDelete
  11. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete